BeritaInternetNKRI | CALIFORNIA - Seiring dengan semakin digencarkannya misi eksplorasi planet Mars oleh NASA, munculah sebuah gagasan yang digelontorkan oleh organisasi non profit bernama Mars One, untuk mengirim beberapa orang astronot pada 2025, tinggal di Planet Merah tersebut.
Seperti dilansir dari Dailymail, Senin (5/10/2015), gagasan ini kemudian ditentang oleh lembaga otoritas pembuat fatwa di Arab Saudi, General Authority of Islamic Affairs and Endowment (GAIAE). Lembaga pemerintah tersebut mengeluarkan sebuah fatwa yang berisi larangan untuk siapapun mendiami Mars.
GAIAE berpendapat, upaya untuk membuat sebuah koloni di Mars akan sangat berbahaya. Menurut lembaga tersebut, itu sama saja tindakan bunuh diri yang dikecam oleh Islam.
Para astronot, dilanjutkan GAIAE, akan berakhir dengan kematian yang sia-sia tanpa alasan yang benar. Jika demikian, di akhir pun mereka akan mendapatkan hukuman karena tindakan bunuh diri tersebut, menurut
GAIAE
Komite yang dipimpin oleh Profesor Dr Farooq Hamada, mengatakan melindungi kehidupan seorang manusia dari bahaya yang mungkin terjadi padanya, adalah konsensus yang disepakati oleh semua agama. Larangan bunuh diri pun telah diatur dalam ayat Al-Quran.
Namun, organisasi Mars One mengatakan hal yang sebaliknya, misi tersebut sebenarnya bukanlah sama sekali sebuah tindakan bunuh diri.
Mars One mengatakan, eksplorasi luar angkasa sama seperti dengan eksplorasi Bumi, yang memiliki resiko dan keuntungan. Mars One mengklaim misi akan aman dan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Sebab sebelum mengirim manusia, eksplorasi Mars akan didahului oleh akan didahulunya oleh delapan misi kargo.
“Kendaraan tak berawak (robot) akan mempersiapkan penyelesain tempat tinggal di Mars agar kondisinya layak huni. Air dan oksigen akan, dibuat, diatur dan disiapkan oleh robot tersebut dalam satu pemukiman untuk ditempati manusia ketika sampai nanti,” ucap Mars One.
Dilanjutkan Mars One, robot-robot tersebut akan mempersiapkan semua itu dalam waktu dua tahun, sebelum para astronot meninggalkan Bumi menuju Mars.
Dinyatakan kembali oleh Mars One, pendapat yang dikemukan oleh GAIAE mungkin karena menilai kondisi Mars saat ini, dimana semua infrastruktur pendukung tersebut belum siap. Sepatutnya, menurut Mars One, GAIAE tidak terburu-buru membuat fatwa larangan serta mempertimbangkan hal-hal yang telah diupayakan untuk membuat kondisi Mars aman didiami.
Bahkan Mars One pun berdalih, di dalam ayat Alquran pun terdapat satu perintah yang mendorong agar manusia untuk bereksplorasi.
Koloni 2025
Seperti diketahui, Mars One adalah sebuah non-profit yang berbasis di Belanda yang telah mengajukan rencana konseptual untuk membangun koloni manusia permanen di Mars pada tahun 2025.
Lebih dari 200 ribu orang, termasuk diantaranya 500 orang dari Arab Saudi, telah mendaftar untuk mengambil bagian dari misi ini. Desember lalu, Mars One telah memilih sekira 1.058 orang untuk mengambil bagian dalam percobaan proyek ambisius tersebut.
Co-founder Mars One, Bas Lansdorp mengatakan, mereka sangat menghargai dan terkesan dengan banyaknya orang yang mengajukan lamaran pada Mars One.
Tetapi organisasi tersebut tidak bisa memberangkatkan semua pendaftar tersebut. Karena itu mereka memberikan seleksi yang ketat bagi calon duta manusia di Mars nanti.
“Bahkan ada beberapa pelamar yang mengirimkan video tanpa busana kepada kami untuk menunjukan mereka tidak memiliki cacat fisik,” kata Lansdorp.
Planet Mars sendiri terletak pada dengan jarak sekira 141.6 juta mil dari Matahari dan memiliki suhu rata-rata -85F (-65C). Atmosfernya sangat tipis, hanya sekira satu persen dari tekanan bumi serta memiliki 95 persen karbon dioksida.