BeritaInternetNKRI | Twitter dianggap sebagai media sosial yang kurang menguntungkan, inilah yang diharapakan bakal dibenahi oleh CEO baru Twitter.
Jack Dorsey akhirnya kembali merasakan pucuk pimpinan Twitter. Ia telah ditetapkan sebagai CEO setelah menggantikan Dick Costolo untuk sementara.
Dorsey diangkat saat Twitter masih memiliki banyak masalah. Mulai dari soal keuangan, hingga inovasi produk yang seakan terhenti. Berikut adalah daftar masalah yang harus diselesaikan Dorsey.
1# Twitter kehilangan banyak uang
Media sosial yang ia bangun bersama tiga kawannya pada 2006 silam itu tercatat memiliki sekitar 300 juta pengguna aktif. Namun, jumlah pengguna sebesar itu belum dianggap mendatangkan keuntungan.
Dari situs The Independent, pada 2014 kemarin walau Twitter menghasilkan pendapatan US$ 1,4 miliar atau setara Rp 19 triliun, namun perusahaan telah kehilangan profit sebesar US$ 578 juta atau sekitar Rp 8,2 triliun.
Pun begitu di tahun 2015 ini, perusahaan dianggap gagal meraih keuntungan sebesar US$ 299 juta atau setara Rp 4,2 triliun.
Dari sini, Dorsey dituntut agar mampu mengelola pendapatan perusahaan secara signifikan.
2# 140 karakter, cukup atau tidak?
Twitter terkenal sebagai layanan mikroblog 140 karakter. Belakangan perusahaan dilaporkan sedang membuat produk baru yang memungkinkan pengguna mempublikasikan konten lebih dari batasan 140 karakter.
Keputusan tersebut kabarnya berangkat dari kesadaran Twitter terhadap beberapa hal yang tidak dapat diringkas menjadi 140 karakter saja. Belum lagi sekarang Twitter memberi fitur publikasi gambar atau foto, video, dan tautan.
Mengutip The Guardian, hal ini memicu para pengguna yang pada akhirnya sengaja nge-tweet gambar screenshot sebuah paragraf panjang agar tak terbatas jumlah karakter.
Nah, Dorsey diharapkan bisa kembali menyetir arah dan misi perusahaan maunya seperti apa.
Rumor soal produk baru tersebut juga masih belum jelas lantaran belum diketahui secara pasti produk macam apa yang akan dikembangkan Twitter. Juru bicara Twitter pun menolak mengomentari kabar ini.
3# Sulit mempertahankan para pengguna agar betah
Chris Sacca sebagai salah satu investor besar untuk Twitter pernah mengatakan, "Twitter telah gagal mencapai harapan pertumbuhan penggunanya dan tak mampu menciptakan efek 'candu' karena dari jumlah masif pengguna yang telah terdaftar, banyak sekali yang meninggalkan media sosial ini."
Sacca juga mengungkapkan, hampir sebanyak satu miliar orang mencoba menggunakan Twitter dan tak memiliki keinginan untuk terus menggunakannya. Hasilnya, jumlah orang yang membuat akun Twitter semakin tergerus dan investor juga kehilangan percaya diri.
Dorsey pun diyakini perlu membuat gebrakan baru agar Twitter tak membosankan dan membangun rasa memiliki yang tinggi agar para pengguna setia. Sejauh ini tampilan Twitter sangat 'biasa', di mana orang hanya scrolling lini masa yang dipenuhi oleh tulisan-tulisan orang lain secara kronologis.
4# Berdamai dengan Instagram
Twitter telah memblokir akses ke jejaring sosial Instagram dan telah memberi imbauan agar para pengguna ternama langsung mempublikasikan foto melalui Twitter dan tidak berbagi tautan Instagram.
Sebagai respons, Instagram pun menyingkirkan fitur langsung yang menampilkan publikasi dari penggunanya, sehingga 'rakyat' Twitter harus mengklik langsung tautan Instagram agar bisa melihat langsung.
Ketegangan di antara keduanya dilaporkan lebih merugikan pihak Twitter lantaran layanannya sudah semakin ditinggalkan oleh penggunanya.